Wednesday 6 May 2015

Trip ke Lakey Beach Dompu



          Well, ini adalah vacation pertamaku setelah pulang ke Pulau Sumbawa. It’s about.. setahun.. ya, setelah setahun baru melakukan liburan itu terdengar sangat menyedihkan, bukan?


       Setelah memutuskan untuk meluangkan waktu berlibur (kebetulan ada weekend panjang, 1-3 Mei ^^), aku merencanakan perjalanan bersama sohibku. Awalnya kami memilih Pulau Moyo sebagai tujuan, tapi karena pertimbangan-pertimbangan tertentu akhirnya kami batalkan dan lebih memilih ke Pantai Lakey, Hu’u, Dompu.


          Pantai itu adalah spot ok untuk berselancar. Bagi para peselancar tentunya, karena sayangnya aku bukan salah satu dari mereka -__- . Tempat ini bahkan dijadikan tempat kejuaraan selancar dunia lho. Ombaknya punya tingkat kesulitan yang cukup tinggi, karena arah ombaknya beda dari yang biasa (katanya lho ya).


Lihat kan ombaknya ^^
          Well, jadi hari Jumat itu kami meninggalkan rumah pada pukul 7 pagi dan menunggu bus di terminal “bayangan” (itu lho, tempat nunggu bus, tapi sebenarnya itu bukan terminal, kebetulan aja busnya sering lewat situ ^^). Butuh waktu sekitar 5 jam untuk sampai di terminal Dompu, sebenarnya, tapi kami sampai di sana sekitar pukul 13.00. So, itu berarti 6 jam perjalanan. Salahkan busnya yang lambat banget!



           Di terminal, kami yang buta arah ini langsung dikerumuni para ojek yang menawarkan jasanya. Untuk satu tumpangan ke Lakey, mereka minta 100 ribu rupiah. Itu berarti 200 ribu untuk kami berdua. Gila kan? Tapi untung saja teman seperjalananku ini (My bestiest Pujia Muksita ^^) punya banyak teman. Ada rekan komunitas asal Polandia dan Australia yang sedang dihost di salah satu rumah warga dekat terminal itu. Kami pun ditawarkan menumpang mobil mereka ke Lakey. Gratis, tentu saja.


         Dan, there we are, Lakey Beach ^^. Okey, aku sebenarnya bukan penggemar berat pantai. Lebih menyukai air terjun, hutan dan gunung. Hijau selalu lebih ok daripada biru, menurutku. Lagipula, awalnya aku sempat menolak rencana ke Lakey, karena aku gak suka tempat-tempat yang terlalu ramai. Tapi Lakey GAK (ternyata). 
       Lakey cukup sepi untuk tempat yang namanya sudah men-dunia. Disana, kami bermalam di Alamanda Resort. Penginapannya memiliki sekitar 8 kamar dan masing2 kamar dibuat dalam satu bangunan. Cukup baguslah, apalagi harganya juga terbilang cukup “miring”, hanya 100 ribu/kamar/malam (Kipas Angin). Murah kan? ^^

         Kamar tempat kami menginap langsung berhadapan dengan pantai, jadi gak susah kalau mau lihat laut terus. Dan tepatnya itulah yang kami lakukan. Hampir setiap menit di pantai. Bagus siih. Pasir putih, langit biru, air jernih (banget) dan pas lagi surut, kamu bakal nemuin nemo yang lagi dicari emaknya itu. Saat malam, kami juga tetap ke pantai dan tiduran di pasir, aku lebih suka pantai di malam hari. Bisa tiduran sambil lihat bintang. Itu OK BANGET.


         Dua hari bermalam di sana cukup asyik lah, meskipun gak bisa selancar dan gak ada water sport lainnya. Selain itu, kami juga hanya sebentar ketemu sama langit birunya. Mendung dan hujan bikin suasana jauh lebih melankolis daripada yang seharusnya. Tapi untungnya, aku juga suka hujaaaaan.. hahahaha. Jadinya menyenangkan deh. Plus, orang-orang yang sangat ramah di sana. Lengkap lah.


         Maka pulanglah kami di hari Minggu. Dengan ke-buta arah-an kami yang sama persis seperti saat kami datang. Bermodal tanya-tanya dan belas kasihan orang lain, jadilah kami dua kali diberikan tumpangan oleh warga lokal untuk akhirnya bisa sampai terminal :p . Dan perlu kamu tahu, jarak Pantai Lakey dengan terminal Dompu itu 1 jam perjalanan lho. Dan gak ada kendaraan umum yang langsung ke arah terminal. Imagine!

     
      Tapi itulah menariknya sebuah perjalanan. Kamu menemukan kawan baru dan menerima kebaikan banyak orang. So, kebaikan yang kamu terima bisa jadi pengingat supaya jangan lupa disalurkan ke orang lain lagi. ^^ 

0 comments: