Monday 10 August 2015

[Book] The House of The Spirits


Jika pada the Known World aku menyukai Alice Night, pada novel karangan Isabel Allende ini aku menyukai Transito Soto. Penyebabnya? Entahlah. Novel ini penuh dengan orang-orang tidak normal seperti yang selalu dikatakan Esteban Trueba. Dan bagiku Transito Soto-lah satu-satunya orang yang "normal". Dia seorang wanita yang tahu apa yang diinginkannya, mencintai profesinya dan membuat jalan sendiri menuju apa yang dia mau.

Partai Kanan boleh memimpin, Partai Kiri boleh menang, dan militer boleh berkuasa, namun dari kesemuanya, Transito Soto tetap muncul sebagai pemenang karena dapat melalui rintangan silih-bergantinya pemegang kekuasaan di negerinya dan berhasil tetap mempertahankan rumah bordilnya sebagai rumah bordil papan atas.

Oh, tapi Transito Soto bukanlah tokoh utama novel ini. Sebagaimana Alice Night, Transito juga adalah tokoh minor. Novel ini pada intinya bercerita tentang kisah dalam satu keluarga, yakni Keluarga Trueba. Tiga Generasi wanita pada keluarga ini menjadi saksi bagaimana suatu negeri berubah seiring berubahnya pemegang kekuasaan. Novel yang pada awalnya kuduga penuh dengan hal-hal mistis penuh kisah percintaan ini pada akhirnya bergerak menjadi novel yang menceritakan kisah suatu bangsa, tentang politik dan bagaimana dendam masa lalu turut membuat malapetaka pada keluarga itu seiring dengan kesempatan-kesempatan yang dihadirkan oleh kediktatoran.

Aku menyukai novel ini dan meskipun cukup tebal, tapi aku menyelesaikannya dengan cukup cepat. Aku menyukai bagaimana novel ini dimulai, dan lebih suka lagi melihat bagaimana novel ini diakhiri. Mari baca :D