Saturday 2 January 2016

[Novel] Little Women: Empat Bersaudara yang Mempesona


Buku yang kubeli dari seorang teman ini malah lebih dulu kupinjamkan daripada kubaca sendiri. Maka, kuputuskan, proyek membaca akhir tahunku adalah menyelesaikan membaca Little Women yang telah kutunda demikian lama. Proyek ini terlaksana, meskipun target selesai dalam sehari harus bergeser menjadi dua hari akibat banyaknya undangan (baca: gangguan) pesta akhir tahun.

Keluarga March adalah keluarga Amerika sederhana di abad 19. Sang ayah harus mengikuti tugas ketentaraan, sehingga rumah mereka hanya dihuni sang ibu (marmee), dan 4 gadis bersaudara, serta Hannah pelayan mereka. Keempat bersaudara itu mewarnai kehidupan rumah sederhana mereka dengan keceriaan.

Kisah ini dimulai pada malam natal. Meg si gadis sulung yang cantik jelita. Jo yang tomboy. Beth si pecinta musik. Dan Amy sang seniman cilik. Mereka berempat cenderung suka mengeluhkan hal-hal yang harus mereka jalani sehari-hari. Meski demikian mereka adalah orang-orang yang tulus dan penyayang.

Dalam satu tahun, mereka mengalami berbagai macam hal yang pelan-pelan membantu mereka menghilangkan sifat buruk masing-masing. Semua itu tentu tak lepas dari peran sang ibu yang penyayang yang dengan sabar membimbing mereka melalui segala macam hal.

Novel ini adalah novel bertema drama keluarga berisi tokoh-tokoh wanita realis yang dapat dikatakan tidak lazim di zamannya. Amerika saat itu (abad 19) dipenuhi dengan karya-karya fiksi yang menceritakan tokoh wanita dengan sifat sempurna layaknya dalam dongeng penuh khayalan. Louisa May Alcott berhasil keluar dari arus utama dan menghadirkan kisah ini pada kita.

Meski aku tidak bisa bilang bahwa aku menyukai buku ini dengan sangat, namun buku ini masih masuk dalam kategori bagus menurut standarku. Ada banyak pelajaran-pelajaran yang dapat kita petik dengan mengikuti kisah para gadis keluarga March. Dan karena bersifat realis, maka hal-hal tersebut sangat dekat dengan apa yang kita alami sehari-hari.

Tentu saja karena aku merasa paling mirip dengan karakter Jo, maka dialah yang paling banyak memberikanku pelajaran. Tentang bagaimana megontrol emosi, bertangungjawab pada adik-adik, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaan.

Selain mendapat pelajaran memperbaiki diri bersama Jo, aku juga merasa dekat dengan karakter-karakter lainnya. Betapa aku menyukai Meg yang menggugurkan anggapan bahwa gadis yang cantik “di luar” tidak bisa sekaligus cantik “di dalam”. Betapa aku mencintai Beth yang pemalu dan tidak pernah menunda kebaikan. Dan tentu saja tak ketinggalan Amy yang sangat keras kepala tapi mampu mengatasi keegoisannya setelah berjuang keras.

Saat mengingat kembali isi cerita novel ini, aku merasa ada sesuatu yang kurang. Entahlah, meskipun aku menyukai drama keluarga ini, dengan terjemahan yang baik pula, aku merasa  buku ini kurang memberikan kepuasan. Ah, mungkin karena bukan seleraku saja. Tapi bisa jadi selera kawan-kawan semua. Mari Baca :D

Judul                                : Little Women
Penulis                             : Louisa May Alcott
Penerjemah                      : Utti Setiawati
Penerbit                           : Penerbit Qanita


0 comments: